Pekanbaru, MediaKepriNews.Com- Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau menabalkan Panglima Datuk Dasril Maskar sebagai Penggawa Adat masa bakti 2020-2022, pada Jumat (20/11/2020) bulan lalu di Jalan Diponegoro, Pekanbaru.
Penggawa Adat Melayu ini memiliki peran mengawal penegakan kebijakan-kebijakan adat.
Penabalan dilakukan lewat Musyawarah Kerja (Muker) LAM Riau 2020 oleh Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau (MKA LAMR), Datuk Seri Al Azhar.
LAM Riau mengamanahkan organisasi sayap ini dinakhodai oleh Panglima Datuk Dasril Maskar, seorang tokoh masyarakat dari Kabupaten Pelalawan.
“Sebagaimana arti dari penggawa itu sendiri yakni sekelompok orang yang siap ditempatkan di barisan terdepan, pasukan ini siap mengawal penegakan kebijakan adat. Kebijakan itu kan banyak salah satunya kebijakan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak patut. Tapi bukan kelompok ini berarti untuk gagah-gagahan saja ya. Dalam pengawalan penegakan kebijakan adat juga dilakukan lewat pendekatan adat,” ujar Al Azhar.
Hal senada disampaikan Ketua Harian LAM Riau, Datuk Syahril Abubakar. Keberadaan Penggawa Adat Melayu Riau diyakini bisa membantu LAM Riau dalam upaya penegakan kebijakan adat. “Termasuk dalam mewujudkan hak konstitusional hukum masyarakat adat. Diantaranya penuntasan masalah-masalah perkebunan yang dibangun di atas tanah ulayat,” sebut Syahril.
Hadir dalam penabalan Penggawa Adat, Gubernur Riau, Datuk Setia Amanah H Syamsuar, Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Efendi, Dewan Pengurus Kerapatan Adat dan Dewan Pengurus Harian LAM.
Penabalan Penggawa Adat mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Kegiatan penabalan yang juga disaksikan pengurus LAM kabupaten/kota secara virtual itu dibuka secara resmi oleh Gubernur Riau, H Syamsuar.
Selain beragendakan perumusan program kerja sekaligus mengevaluasi, Musker ini juga mendeklarasikan Perhimpunan Perniagaan Tanah Melayu (P2TM). Pembentukan perhimpunan ini dalam rangka mengumpulkan potensi-potensi perniagaan anak Melayu.
“Potensi anak Melayu selama ini kurang terperhatikan. Lebih banyak dikelola oleh orang luar. Lewat perhimpunan diharapkan potensi anak jati Riau bisa lebih dikembangkan. Baik itu di sektor perikanan, perkebunan, jasa maupun perdagangan,” kata Ketua Umum Panitia Penyelengga Raker, Khairul Zainal.***