,MediaKepriNews.Com-Membangun Papua Melalui Media, merupakan tema diskusi kedua dalam Webinar yang diselenggarakan oleh Komunitas Riau Berbudaya. Diskusi virtual tersebut mengambil contoh isu Papua sebagai salah satu isu nasional yang membutuhkan peran media dalam perkembangannya. Sebab framming media dapat membangun mindset dan pandangan masyarakat yang tidak melihat langsung kejadian dipapua, berpikir bahwa kejadian tersebut sangat parah atau biasa saja.
Membangun Papua melalui media ini sangat didukung Komunitas Riau Berbudaya. Seperti disampaikan Amril Jambak Sekretaris PWI Riau.
“Benar, media dan dunia jurnalis saat ini memiliki peran besar dalam menggiring opini masyarakat, salah satunya pada kasus papua, beberapa kali contoh adanya pemberitaan peristiwa dipapua yang sangat heboh, namun ketika dikonfirmasi kepada PWI di Papua mereka menyatakan aman saja, dan tidak separah itu” papar Bung Amril Jambak selaku narasumber pada Webinar Riau Berbudaya, Sabtu 11 Juli 2020.
Kode Etik dan aturan main profesi wartawan selalu dipegang untuk menyajikan info yang aktual, independen dan akurat, namun tidak bisa dipungkiri bahwa bisnis media juga ada yang memiliki kemampuan, sehingga perlu kesadaran dari masyarakat sendiri untuk bertabayun dan memperbanyak sumber literasi agar mampu terhindar dari hoax.
“Kode etik dan aturan main profesi wartawan juga terus berkembang dan berganti setiap lima tahun sekali, untuk itu memberantas hoax bukan hanya tanggung jawab PWI saja, namun diperlukan juga kesadaran masyarakat agar tidak malas membuka sumber literasi kredibel lainnya” kata sekretaris PWI Riau saat ditanya oleh audiens tentang langkah PWI mengatasi HOAX.
“Selain menyampaikan peristiwa aktual, peran media juga sangat membantu pemerintah dalam melaporkan pembangunan strategis nasional yang telah berlangsung di Papua, maupun melaporkan kondisi daerah lain yang membutuhkan pembangunan, untuk mencapai tujuan itu perlu adanya keselarasan antara pemerintah dan PWI Pusat agar peran tersebut dapat berjalan optimal” tutup Amril Jambak menjelang akhir sesi Webinar. EP