Mediakeprinews. com- Lion Air (kode penerbangan JT), Wings Air (kode penerbangan IW) dan Batik Air (kode penerbangan ID) member of Lion Air Group menyampaikan kegiatan terprogram pelatihan penanggulangan tanggap darurat (emergency response plan exercise) secara serentak.(10/08/19).
Agenda terjadwal dilaksanakan pada tiga kota Banda Aceh – Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar (BTJ), Palu – Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri, Sulawesi Tengah (PLW) dan Ternate – Bandar Udara Sultan Babullah, Maluku Utara (TTE).
Tahun ini dijalankan dari tiga kota tujuan Lion Air Group yang berdasarkan data dan penilaian berpotensi rawan bencana. Sebagai informasi, ketiga kota tersebut termasuk zona cincin api yang rentan terhadap gempa bumi.
Rangkaian kegiatan latihan melibatkan 20 personil dari berbagai divisi Batik Air, Lion Air, dan Wings Air bersama pihak terkait lainnya. Latihan penanggulangan tanggap darurat (emergency response plan exercise) dihadiri dan disaksikan juga oleh Kepala Bandara. Dalam latihan kali ini Batik Air berperan sebagai Koordinator latihan. Kegiatan ini merupakan latihan terpadu yang dilakukan secara berkala dan berkesinambungan yang bertujuan untuk menguji fungsi komunikasi, komando dan koordinasi antar-stakeholder sesuai Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat (Emergency Response Plan).
Emergency Response Plan Exercise kali ini memiliki skenario gempa bumi. Ketika ada gempa terjadi, petugas keamanan (aviation security) memberitahukan kepada seluruh karyawan Lion Air Group yang bertugas di area sisi udara (airside) dan di kawasan terminal (landside) untuk mengikuti jalur evakuasi dan segera menuju ke titk kumpul.
Setelah semua berada di titik kumpul, Kepala Pusat Operasional (Station Manager) Lion Air Group melakukan pengecekan ke seluruh karyawan, guna memastikan semua sudah berada di titik kumpul sekaligus berkoordinasi dengan pihak terkait antara lain jajaran manajemen Lion Air Group, Integrated Operation Control Center (IOCC), pengelola bandar udara, otoritas bandar udara, rumah sakit, hotel, lembaga penanggulangan bencana dan lainnya.
Situasi gempa terjadi maka pengelola bandar udara menetapkan bahwa status ditutup. Simulasi berakhir ketika pihak bandar udara menetapkan status dibuka (mulai beroperasi normal kembali) dan dapat melanjutkan kegiatan operasional penerbangan.
Seluruh kegiatan dilaksanakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Latihan atau simulasi yang diselenggarakan tersebut, dirancang mendekati keadaan yang sebenarnya (riil). Evaluasi diterapkan agar memperoleh berbagai faktor dan aspek perbaikan, serta tujuan dapat tercapai.
Dalam kegiatan ini para peserta simulasi mendapatkan ilmu, kemampuan dan keterampilan mulai dari ketentuan koordinasi antarpersonal, antardivisi dan pihak luar yang terkait (eksternal) terkait prosedur jika terjadi bencana.
Komunikasi dan kerjasama dalam Emergency Response Plan Exercise bersifat krusial pada saat keadaan darurat terjadi. Dalam simulasi tersebut seluruh peserta dilatih untuk bersikap tenang, disiplin serta mengikuti petunjuk-petunjuk keselamatan seperti arah evakuasi ke titik kumpul terbuka serta koordinasi dengan pihak bandar udara untuk menyatakan keadaan darurat.
Lion Air Group rutin melakukan simulasi Emergency Response Plan Exercise dalam fokus utama penyegaran kembali (recurrent) guna menambah tingkat kesadaran setiap karyawan terhadap keselamatan dan keamanan keadaan darurat.
Terselenggaranya agenda simulasi sebagai bagian meningkatkan mutu pelayanan dan kesadaran keselamatan ketika terjadi kondisi darurat. Lion Air Group memiliki kesungguhan memperkuat kualitas SDM dan memprioritaskan keamanan serta keselamatan setiap orang yang terlibat didalamnya termasuk karyawan terutama pelanggan.
Lion Air Group berterima kasih kepada seluruh karyawan dan pihak lain terlibat, yang telah mendukung terselenggaranya Emergency Response Plan Exercise. Kegiatan Emergency Response Plan Exercise akan diimplementasi secara berkala dan di kota tujuan (station) Lion Air Group lainnya dengan kegiatan simulasi mencakup antisipasi gempa, ancaman teor dan bom serta keadaan darurat lainnya.
Kegiatan Emergency Response Plan Exercise telah menjadi keseriusan Lion Air Group dalam mewujudkan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan.
Sumber:Danang Mandala Prihantoro
Ediror : red