Sungai Nilo TNTN Meluap Lubuk Kembang Bunga dan Air Hitam Kecamatan Ukui Kebanjiran

Pelalawan173 Dilihat

Mediakeprinews.com- Curah hujan yang kuat di bagian hulu Sungai Nilo yaitu kawasan taman nasional teso nilo ( TNTN) dan kecamatan Ukui . Mengakibatkan meluapnya sungai nilo meluber kejalan dan perkampungan.

Kebanjiran melanda Desa Lubuk Kembang Bungo dan Desa Air Hitam Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan Riau. Air menggenangani permungkiman warga serta fasilitas umum lainnya. Hal ini disampaikan Hadi Pinandio MSi Kepala Badan Penanggulangan Bencana ( BPBD) Pelalawan, Selasa (07/04/2020).

” Banjir di Desa Lubuk Kembang Bunga dan Desa Air Hitam kecamatan Ukui.
Banjir terjadi akibat meluapnya air Sungai Nilo hingga meluber ke jalan dan rumah-rumah warga di  Desa Lubuk  Kembang Bunga dan Desa Air Hitam.

Kedua desa yang berbatasan dengan TNTN ini menjadi langganan banjir ketika musim hujan dikawasan TNTN atau hulu sungai Nilo,” ungkap Hadi.
Dikatakan Hadi, bahwa kondisi banjir
sudah mulai surut di kedua lokasi banjir, meski tidak terlalu signifikan. “Saat ini banjir di Lubuk Kembang Bunga mengalami penurunan hingga 15 centimeter dan saat ini ketinggian air antara 100 sampai 150 centimeter.

Demikian juga di Desa Air Hitam penurunan diatas 10 centimeter dengan ketinggian air yang hampir sama dengan Lubuk Kembang Bunga,” pungkasnya.
Berdasarkan laporan pada Senin (06/04/2020) yang diterima dari dua desa. “Jumlah warga yang terdampak banjir  sebanyak 132 Kepala Keluarga (KK) dengan 481 jiwa.

Kemudian 105 rumah yang terdampak dan 27 rumah yang terendam banjir.
Ada enam kepala keluarga yang mengungsi ke rumah warga lain atau ke rumah saudaranya yang tidak kena banjir disekitar Desa,” tandas Hadi.

Sementara itu Camat Ukui, Amri Juharza MSi membenarkan  banjir di Lubuk Kembang Bunga dan Air Hitam karena Sungai Nilo meluap juga curah hujan yang tinggi di bagian hulu maupun di lokasi banjir. Saat ini cuaca nampak mendung meski hujan belum.

Menurut Camat, Banjir di  Desa Lubuk Kembang Bunga, telah memutus akses jalan darat masyarakat dan jembatan yang sering dilalui masyarakat di RT 01 dan RT 02. Kendaraan roda dua maupun roda empat tak bisa lagi melintas.
Warga terpaksa menggunakan perahu atau alat transportasi air lainnya untuk menyeberangi banjir saat hendak beraktifitas.
Warga yang terdampak banjir mencapai 83 Kepala Keluarg (KK) dengan 295 jiwa.

Rumah yang terdampak ada 58 unit, dimana air menggenangi pekarangan dan sekitar bangunan. Namun belum masuk kedalam rumah hingga merendam lantai.
“Sedangkan rumah yang terendam mencapai 25 unit. Sebanyak enam Kepala Keluarga sudah mengungsi ke rumah warga lainnya atau ke rumah saudaranya yang aman dari banjir,” pungkasnya.
Untuk fasilitas sosial yang terendam yakni Balai Adat dan Rumah Kantor (Rukan) Babhinsa.
Sedangkan fasilitas umum yang tergenang yakni Mushallah dan Jalan Akses Desa sepanjang 500 meter.

Kondisi banjir di Desa Air Hitam ada 49 KK dengan 186 jiwa yang terdampak, sedangkan rumah yang terendam ada dua unit rumah.
Sampai kini belum ada warga yang mengungsi keluar Desa akibat banjir.
Fasilitas yang terendam yakni Balai Adat, Mushallah, dan Jalan Akses sepanjang 750 meter.
“Posko kesehatan sudah kita buka di masing-masing lokasi yakni di rumah bidan desa, berdekatan dengan kantor desa,” ucapnya. EP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.