Pelalawan,MediaKepriNews.Com-Febri Sugiono (43), Seorang wartawan di Kabupaten Pelalawan Riau memilih melapor ke polisi atas dugaan kejadian pengancaman dan intimidasi yang dialaminya pada Rabu (06/05/2020) subuh. Seorang pemuda bernama Dwi Surya Pamungkas sekitar pukul 03.00 wib subuh, mendatangi kediamannya untuk mempertanyakan berita yang diterbitkan di media online. Febri diketahui bekerja sebagai wartawan di beberapa media online yang menyoroti permasalahan di Koperasi Desa Sungai Ara Kecamatan Pelalawan.
Febri menceritakan, dua hari terakhir dirinya menyoroti permasalahan di Koperasi Sungai Ara yang diketuai Ahyar. Berita yang diterbitkan Febri yang membongkar adanya dugaan penyelewengan di tubuh koperasi itu. Tak disangka-sangka, anak Ahyar bernama Dwi Surya Pamungkas tiba-tiba menyambangi kediaman keluarga Febri. Dengan marah-marah dan meminta Febri keluar dari rumahnya untuk membicarakan persoalan pemberitaan.
Febri berinisiatif untuk merekam intimidasi Dwi dengan kamera HP miliknya dan mempertanyakan tujuan kedatangannya. Ia memilih hanya berdiri di pintu sambil merekam aksi Dwi yang berbicara dengan nada suara tinggi. Ia takut Dwi melakukan hal-hal yang buruk terhadap keluarganya pada malam itu.
Sementara itu pada Sabtu (09/05/2020) memberikan tanggapan atas pengaduan dirinya di Polres Pelalawan dan pemberitaan media. Dwi menyampaikan perihal kedatangannya ke rumah wartawan Febri Sugiono tidak ada niat untuk mengancam dan intimidasi. Bermaksud ingin memberikan koreksi atas pemberitaan dan menanyakan apa pembahasan saudara Febri yang sudah berjumpa dengan orang tuanya beberapa waktu lalu terkait pemberitaan.
Datang kerumah Saudara Febri secara spontan karena baru pulang dari Inhu dan melihat pemberitaan yang dibuat Febri. Kedatangan ini bukanlah untuk melakukan intimidasi, karena saya merasa saudara Febri sebelumnya sudah saya kenal.
Datang ke rumah Febri dengan mengetuk pintu dan mengucapkan salam dan ketika itu ada suara perempuan yang membuka jendela lalu menanyakan ada apa dan saya jawab ada bang Febri. Tidak berselang lama, Febri keluar dan merekam secara tiba-tiba dari balik jendela dan saya melihat itu dan saya menanyakan kenapa abang rekam, lalu saya mengajak Saudara Febri untuk berbicara baik-baik di luar rumah. Sebelum saudara Febri keluar ada datang seorang warga menyakan ada apa, berselang itu langsung Saudara Febri menghampiri saya, lalu saya menanyakan apa hasil pembahasan setelah jumpa dengan orang tua saya sebelumnya dan memberikan koreksi atas berita tersebut. Dan berselang itu datang tetangga yang menasehati perihal kedatangan saya dan saya jawab sebelumnya saya minta maaf atas kedatangan tanpa konfirmasi.
Setelah beberapa menit berbicara dengan saudara Febri dan dua orang tetangganya, saya langsung pamit pulang dan bersalaman.
Bahwa kedatangan saya tidak ada mengancam ataupun mengintimidasi, saya hanya ingin memberikam koreksi atas pemberitaan orang tua saya. EP