Proyek Fasum Asal Jadi: ” Kontraktor CV. Hasri Utama Jaya Bersedia Melakukan Perbaikan”

Batam128 Dilihat

Mediakeprinews.com,Batam- Proyek pembangunan lapangan Futsal di Kavling Seroja menjadi sorotan masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari pengerjaan yang di duga asal-asalan yang dikerjakan oleh pihak kontraktor CV. Hasri Utama Jaya dan juga konsulant pengawas CV. Tuah Karya Konsultant.

Banyaknya protes dari warga, terutama dari Pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) BERSERI, Rudi Ogan, serta pemberitaan dari berbagai media, terkait pengerjaan asal-asalan yang menghabiskan anggaran dana Pemerintah senilai Rp.169.950.000,00 (Seratus Enam Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Ribu) Rupiah.  Akhirnya pihak Kontraktor dan Konsultan pengawas bersedia untuk bertemu dengan warga dilokasi proyek, Kamis, 31/10/2019.

Pada pertemuan yang di adakan dilokasi proyek, dihadiri oleh pihak Kecamatan dan juga perwakilan dari Polsek Sagulung, serta Tokoh-Tokoh Masyarakat Sagulung, juga Aliyarni Ketua Posyandu Seroja Sehat yang pertama sekali melakukan protes atas proyek asal jadi tersebut.

Pada pertemuan itu Aliyarni masih tampak kesal dan menyampaikan bentuk protes dan kekeselannya kepada pihak kontraktor dan juga konsultan pengawas. “Kenapa saya gebrak masalah ini? karena saya sudah berulang kali menyampaikan ini namun tidak ditanggapi. Padahal anggaran ini tidak kecil, anak bayi saja tahu loh kalau anggaran itu tidak kecil, tapi pembangunannya seperti ini. Kami melihat lapangan ini tidak layak dipergunakan masyarakat. Masyarakat meminta fasilitas bukan untuk dipergunakan satu tahun atau dua tahun. Tapi kalau bisa lapangan ini bisa dipergunakan dalam jangka waktu yang lama,” ucap Aliyarni.

Aliyarni juga mempertanyakan kepada Andi, pihak konsultan, juga Hasan dan Ridwan dari pihak kontraktor terkait kelayakan pembangunan lapangan Futsal tersebut. “Kalau model bangunannya seperti ini menurut bapak layak tidak? Yang kedua saya pernah sampaikan, nanti ini saya laporkan loh, ke PPTK Provinsi! Malah ada bahasa begini, ibu silahkan laporkan kemana aja. Sampai saya sempat bilang, oh bapak nantang saya bilang,” jelas Aliyarni dihadapan semua yang hadir.

Tidak hanya Aliyarni, bahkan Zainal Ketua Solidaritas  Masyarakat Sagulung (SMS) juga angkat bicara terkait proyek tersebut. “Saya yakin bapak menguasai perencanaan ini. Termasuk di pengawasan juga bapak yang hendel, dengan anggaran kurang lebih 170 juta rupiah, menurut bapak ini sesuai tidak,” ucap Zainal.

Seperti tidak mau di persalahkan, Andi dari pihak konsultan mencoba melakukan pembelaan atas proyek asal jadi tersebut. “Kalau berdasarkan hitungan rancangan anggaran biaya kami itu sesuai. Tapi kalau persoalan realita dilapangan itu yang saya maksud tadi,” jawab Andi.

Mendapat jawaban dari Andi (Pihak konsultan) yang seakan-akan tidak merasa bersalah, Herman yang pada Pemilu lalu sebagai Ketua PPK Kecamatan Sagulung ikut angkat bicara. “Bapak gak boleh pakai kalau, fungsi pengawasan loh pak! Karena diminta tidak diminta, diinformasikan atau tidak diinformasikan pengawas harus bekerja. Sekarang pertanyaan saya, kira-kira cara mengawasinya bagaimana dengan air tergenang, tidak datar, apakah begini layaknya lapangan futsal yang di buat? Ini mohon maaf bapak sebagai owner, puas nggak dengan kerjaan karyawan bapak seperti ini? Saya yakin bapak nggak akan puas, karena ini juga menyangkut nama baik perusahaan,” tegas Herman.

Mendapat pertanyaan bertubi-tubi dari warga, Hassan salah seorang owner dari pihak kontraktor CV. Hasri Utama Jaya akhirnya mengaku bersalah atas pengerjaan proyek tersebut, dan berjanji akan memperbaiki pengerjaan yang belum sesuai dari apa yang diharapkan masyarakat.

” Melihat kondisi seperti ini, saya sengaja memang Pak Andi di undang, supaya dia menjelaskan spesifikasi, agar kita mengambil langkah-langkah kedepan tidak dua kali salah. Yang pertama sudah dijelaskan bahwa awalnya airmes tidak ada, karena kalau dihitung volume keseluruhan anggarannya cukup untuk kondisi seperti ini. Kita berhenti disitu dulu, namun setelah saya lihat dilapangan, saya akan memanfaatkan masa pemeliharaan kalau diizinkan. Kalau diizinkan akan saya cor kembali, kemungkinan pakai airmes tapi pakai airmes 06, karena memang di spek tidak ada. Saya pastikan saya akan cor kembali,” ucap Hasan.

Hasan menambahkan, pihaknya bersama dengan Ridwan akan menanggung biaya perbaikan pengerjaan proyek tersebut. ” Karena sudah begini mau dibongkar gak mungkin lagi, jadi ini saya anggap lantai kerja. Saya dengan pak Ridwan akan tanggung,” ucap Hasan. (TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.