Pemkab Lingga Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan

Kepri67 Dilihat

Lingga,Mediakeprinews.com- Empat (4) pilar kebangsaan Indonesia itu disampaikan oleh Yusrizal, S.H., asisten II Pemkab Lingga yang mewakili Bupati Lingga Alias Wello dalam pembacaan amanat Gubenur Kepri Nurdin Basirun, pada acara sosialisasi 4 pilar kebangsaan di ruang serba guna hotel One Dabosingkep. Selasa (7/8/2018).

Empat pilar kebangsaan adalah: 1. Pancasila adalah dasar negara, falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia. 2. UUD Bernegara Republik Indonesia tahun 1945 adalah landasan konstitusional dan bernegara. 3. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah konsensus yg harus dijaga keutuhannya. Dan ke 4. Bhinneka Tunggal Ika adalah semangat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Yusrizal menyampaikan bahwa perlunya disosialisasikan 4 pilar tersebut mengingat akhir- akhir ini kehidupan berbangsa dan bernegara mulai memilukan dan memprihatinkan dengan persoalan yang menjurus ke anarkis bahkan kriminalitas.

Lanjutnya, sesuai dgn perkembangan teknologi maka setiap warga negara harus memahami secara utuh dan benar tentang nilai-nilai kebangsaan yang akan memperkuat kehidupan berbangsa dan bernegara. Khususnya bagi generasi muda selaku penerus bangsa.

Dikatakannya, Pemprov Kepri mengapresiasi dan memyambut baik sosialisasi 4 konsensus dasar negara ini yang menjadi pilar kebangsaan itu. Namun 4 pilar tidak langsung digunakan. sejak keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) sesuai amar no 100/PUU- XI/2014, yang membatalkan frasa” empat pilar berbangsa dan bernegara”, dalam pasal 34 ayat ( 3b ) huruf a Undang-Undang nomor 2 tahun 2011 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 2 tahun 2008 tentang partai politik, ” ungkap Yus.

Yusrizal menambahkan,” Teks pancasila tetap sama sejak 1945 sebagai ideologi negara tetapi tafsirnya harus senantiasa kontektual, sesuai demokrasi yang berkembang.

” Semoga empat konsensus kebangsaan ini dapat kita tanamkan ke dalam diri setiap anak bangsa, terutama pemuda
Pemudi karena rasa cinta tanah airlah yang harus menjadi modal dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. ” paparnya

Harapannya, konsensus bersama itu tidak hanya sekedar sosialisasi namun juga dapat memberikan pendidikan politik, terlebih agar dapat diinternalisasikan dan diimplementasikan nilai-nilai kebangsaannya dalam kehidupan berbangsa sekaligus memperkuat rasa cinta tanah air serta berjiwa Bhineka Tunggal Ika.(sb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.