Komisi I DPRD Lingga, Tinjau Pembangunan Ipal Komunal Penyebab Keresahan Warga

Kepri83 Dilihat

Mediakeprinews.com- LINGGA – Ketua komisi 1 DPRD Lingga, Neko Wesha Pawelloy, bersama dengan Kepala BLH lingga Junaidi Adjam, Camat singkep Julita, serta Lurah Dabolama Keizzi Dalfi, meninjau secara lansung pembangunan Proyek Sanitasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, yang menelan anggaran sebesar 1,4 miliar dari Dana Alokasi Khusus DAK-IPD tahun anggaran 2016.

peninjauan Ketua Komisi 1 dan pejabat daerah ini berdasarkan adanya laporan masyarakat setempat yang akhir akhir ini sanitasi komunal meresahkan warga, karena proyek Senilai 1,4 miliar ini selain tidak dapat difungsikan oleh masyarakat juga menimbulkan bau busuk.

Menanggapi keluhan masyarakat setempat ini, ketua komisi 1 menemui langsung masyarakat yang terkena Dampak Akibat dari pembangunan Ipal Komunal tersebut.

Ketua komisi 1 DPRD Lingga Neko Wesha Pawelloy menyampaikan kondisi proyek tersebut memang sangat memperihatinkan, ” masyarakat jadi terganggu di tengah suasana bulan Ramadhan yang seharusnya menjadikan masyarakat khusuk dalam beribadah justru jadi tergangu” katanya

” Hampir semua warga yang ditemuinya mengaku sangat terganggu dengan bau yang ditimbulkan dari sanitasi tersebut. Bahkan, beberapa alat Instalasinya sanitasi dilepas warga karena sangat menganggu” ujar Niko.

Dari hasil laporan masyarakat, setelah kita turun langsung ke lapangan ternyata memang benar, bahkan beberapa Tengki Speting ada yang tidak berfungsi,” ucap Niko di lokasi, Selasa (30/5/17) kemarin.

Ia menyampaikan hal ini terjadi karena lemahnya perencanaan awal dan sosialisasi dari Dinas terkait khususnya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dalam hal perencanaan yang kurang matang.

“Ini lagi-lagi kita sayangkan lemahnya perencanaan awal dari OPD terkait, makanya kita ajak juga BLH untuk melihat langsung dampak lingkungan yang terjadi, dan beberapa pejabat terkait,” sebutnya.

Disampaikannya juga, seharusnya dengan target pencapaian Adipura, harus benar-benar menjadikan lingkungan di Kabupaten Lingga bersih dan nyaman bagi masyarakat.

“Kita ingin Kabupaten kita, menjadi kabupaten yang bersih dan nyaman bagi semua masyarakat, karena kunci kemajuan daerah adalah menciptakan lingkungan yang bersih aman dan nyaman bagi warganya,” imbuhnya.

Sementara itu Lurah Dabolama Keizzy Delfi, mengaku sudah beberapa kali mendapat laporan masyarakat terkait persoalan tersebut, sebagai lurah ianya telah melalukan upaya mediasi antara warga dengan Dinas Pekerjaan Umum dan pihak Kontraktor.

” saya sudah beberapa kali mediasi, tapi warga tetap saja ada yang melapor, bahkan kita berikan solusi untuk melepas pipa saluran jika masih terganggu,” ucapnya.
dari hasil pantaun media, dilapangan memang sungguh sangat disayangkan proyek yang menelan anggaran 1,4 miliar yang peruntukannya untuk masyarakat di daerah pemukiman kumuh, yang merupakan salah satu program prioritas Jokowi-Jk, untuk mengentaskan pemukiman kumuh di wilayah seluruh Indonesia, justru proyek Ipal komunal ini bukan menyelesaikan masalah melainkan menambah masalah ditengah masyarakat. ( joe/su )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.