Ini Kualitas Pembangunan fasum di Kavling Seroja Menelan Dana Sebesar Rp. 169.950.000,00 Rupiah

Batam231 Dilihat
Mediakeprinews.com-Pembangunan Fasilitas Umum (Fasum) Lapangan Futsal di Kavling Seroja, Kelurahan Sei Pelunggut, Kecamatan Sagulung di nilai asal jadi. Pembangunan Fasum lapangan Futsal yang menelan dana sebesar Rp.169.950.000,00 (Seratus enam puluh sembilan juta sembilan ratus lima puluh ribu) Rupiah.
Pembangunan fasum di duga dikerjakan oleh Kontraktor CV. Hasri Utama Jaya, dan Konsultan Pengawas, CV.  Tuah Karya Konsultant, dengan masa  pengerjaan 45 (Empat puluh lima) hari kalender, melalui Program Penataan Bangunan dan Lingkungan, dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkimtan) Provinsi Kepulauan Riau, tidak sesuai yang diharapkan.
Aliyarni Salah seorang warga, yang juga Ketua Posyandu Seroja Sehat mengatakan kepada awak media, Sabtu, 26/10/2109 mengatakan, bahwa pembangunan lapangan Futsal tersebut tidak ada gunanya, karena menurutnya untuk apa ada lapangan Futsal kalau toh gak bisa dipergunakan.

“Janjinya ada rumput sintetis, aku tanya mereka (Konsultan) jawabnya anggarannya gak cukup. Sampai aku bilang gimana kamu menghitungnya? kok bisa anggaran segitu tidak cukup? Pokoknya itu harus jumpa Kontraktornya sama Konsultannya sama aku. Bila perlu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) KPK sama BPK turun kesitu biar mereka tahu,” ucapnya.

Mendapat laporan dari Aliyarni, awak media mencoba mendatangi proyek pembangunan Fasum. Ternyata apa yang disebutkan Aliyarni tidak berbeda jauh dari kondisi dilapangan. Dimana  kondisi lapangan terlihat sangat tidak layak untuk dipergunakan sebagai lapangan Futsal, dari mulai keadaan lantai yang terlihat tidak rata, yang mana masih banyak terlihat batu batu granit yang menonjol, dan sangat berisiko melukai orang yang menggunakan lapangan tersebut.

kemudian terlihat Salah seorang pekerja  melakukan perbaikan-perbaikan terhadap kondisi lapangan yang sudah terlihat semen yang berpecahan  di beberapa bagian dari lapangan. dia mengatakan kepada awak media pekerja yang namanya tidak disebutkan, mengaku bahwa ia disuruh seseorang yang disebutnya dengan sebutan Pak Sandi untuk memelester bagian-bagian semen yang terlihat retak dan pecah-pecah dan juga batu granit yang terlihat banyak timbul dipermukaan lapangan.

“Saya disuruh Pak Sandi pemborong disini untuk melakukan perbaikan-perbaikan disini,” ucap pekerja tersebut.

ditempat yang sama salah seorang warga yang mengaku bernama Pak Melayu, pengecoran lapangan tersebut hanya dilakukan satu hari saja. “Yang saya tahu buat mall-nya dua hari, ngecornya satu hari,” jelas pak Melayu.

Pak Melayu juga menambahkan, mereka bekerja tanpa pengawasan dan ia mengaku mereka dibayar 150 ribu perhari perorangnya. ” Kalau yang ngontrol pekerjaan waktu itu gak ada, kami sama kami saja. Setelah selesai kerja langsung dibayar gaji,” jelas pak Melayu lagi.

Saat ditanya jumlah pemakaian semen cor, Pak Melayu mengaku penggunaan semen sekitar 29 kubik. “Kalau gak salah sekitar 29 kubik, 5 molen berukuran besar, tapi ada tambah beberapa kubik kekurangannya. Dan bangunan ini setahu saya juga tidak menggunakan besi bangunan, jadi kemarin langsung di cor saja,” tambah pak Melayu.(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.