Pekanbaru, MediaKepri News.Com – Ketua Komisi IV DPRD Riau, Ma’mun Solikhin, memimpin audiensi bersama Komisi II DPRD Riau dalam menampung aspirasi mahasiswa dan masyarakat terkait banjir di Kabupaten Pelalawan.
Pertemuan yang digelar di kantor DPRD Riau pada Jumat, 13 Februari 2025, itu juga dihadiri oleh perwakilan instansi terkait, termasuk Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera III, PLN, BPJN Riau, serta Dinas PUPR Riau.
Ikatan Pelajar Mahasiswa Pelalawan Bersatu (IPMPB) menyuarakan tuntutan agar banjir yang kerap melanda daerah mereka segera ditangani dengan serius. Mereka mendesak adanya mitigasi bencana, kompensasi bagi warga terdampak, serta transparansi terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) spillway PLTA Koto Panjang.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala BPJN Riau, Yohanis Tulak Todingrara, mengusulkan pembangunan jalan layang sebagai salah satu solusi. Namun, ia juga membuka opsi lain, seperti perbaikan daerah hulu dan pembangunan tanggul sungai untuk mengatur volume air.
Kepala BWS Sumatera III, Syauqiyatul Afnani Rangkuti, menjelaskan bahwa banjir di Pelalawan tidak hanya dipengaruhi oleh pengelolaan waduk PLTA Koto Panjang, tetapi juga oleh faktor lain seperti pengelolaan lahan gambut di hilir, pertambangan ilegal, dan kerusakan hutan di hulu.
Senada dengan itu, Manajer ULP PLTA Koto Panjang, Dhani Irwansyah, memaparkan kondisi operasional waduk serta mekanisme pembukaan spillway.
Sementara itu, perwakilan Dinas PUPR Riau, Hery Sandi G, menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen memperbaiki infrastruktur jalan agar transportasi tidak terganggu.
Anggota DPRD Riau dari Dapil Siak-Pelalawan, Abdullah SPd, meminta Pemprov Riau, BWS, dan PLTA serius dalam menangani banjir. Ia menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap SOP pembukaan pintu waduk, catchment area, alih fungsi hutan, serta pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS).
Salamudin Toha dari IPMPB menutup audiensi dengan meminta semua pihak segera mengambil langkah konkret untuk mitigasi bencana dan kompensasi bagi korban banjir. Mediasi ini akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan guna mencari solusi terbaik bagi masyarakat Pelalawan. ****