Batam, Mediakeprinews.com-PT.bright Pln Batam mengiginkan kenaikan tarif listrik sebesar 15 persen bulan ini untuk menutupi biaya produksi yang sangat tinggi. meskipun sebenarnya jika dinaikkan 15 persen belum juga menutupi biaya produksi tapi mampu untuk bertahan.
demikian diungkapkan humas Pln Batam, Bukti panggabean didampingi Yoga saat di temui di ruang kerjanya, kamis (14/9/17) di kantor Pln Batam, Kepulauan Riau.
Pemadaman listrik, sebenarnya dilakukan untuk menghindari kondisi terburuk, apabila dipaksakan untuk tidak dilakukan pemadaman secara bergilir, maka sangat fatal akibatnya, Batam bisa jadi gelap gulita. untuk menghidari kondisi terburuk tersebut menejemen Pln Batam mengambil sikap untuk melakukan pemadaman bergilir. biaya produksi listrik rumah tangga sebesar rp 1. 448/ kwh sedangkan harga jual ke konsumen murah tangga rp 1200/kwh.
“Memang pada tahun tahun sebelumnya, kebutuhan listrik untuk rumah tangga, ada namanya disubsidi silang yakni industri membonceng litrik rumah tangga, namun saat ini kebutuhan litrik rumah tangga jauh lebih besar dari pada kebutuhan industri karena berkurangnya Industri di Batam,” ujar bukti didampingi Yoga
Lebih jauh Bukti mengatakan bahwa sebenarnya harga listrik Pln Batam jauh lebih murah dibanding dengan harga listrik dilaur Batam.
“Harga listrik di Batam untuk rumah tangga dikenakan biaya rp 1.200/kwh sedangkan di luar Batam jauh lebih mahal,”katanya
Pada pemberitaan sebelumnya, pemadaman listrik yang sedang berlangsung secara bergilir di Wilayah Batam merupakan solusi untuk mengurangi beban biaya produksi PT. Pln Batam. hal tersebut merupakan langkah yang spesifik yang harus ditempuh.
Keterbatasan biaya operasional memaksa PT. Pln melakukan pemadaman bergilir, itu dilakukan semata mata untuk menghindari pemadaman listrik Batam mati total. disatu sisi pelayanan kepada masyarakat harus menjadi pertimbangan utama bagi menejemen PT.Pln Batam, namun jalan satu satunya menghindari lampu mati total dilakukan pemdaman bergilir.
Yang mendesak PT.Pln Batam melakukan pemadaman karena biaya produksi dengan harga jual ada perbedaan signifikan yakni biaya produksi Rp 1.448/kwh sedangkang harga jual ke konsumen 1.350/kwh.
Permasalahan listrik di Batam menjadi sorotan publik akhir akhir ini menyusul pemberlakuan pemadaman listrik secara bergilir.
Ketua Dprd Kota Batam Nuryanto mengatakan bahwa dirinya belum mengetahui secara pasti apa keluhan dari PT.Pln, hanya saja, kata Nuryanto sepintas ia mengetahui desas desus permasalahan Pln Batam dari berita media.
Namun demikian, saya secara institusi mendesak Pemerintah Daerah untuk memanggil PT. Pln untuk duduk bersama dan mencari solusi, sebab pemadaman listrik yang dilakukan bright Pln Batam merugikan kita semua.
“Banyak hal yang akan ditimbulkan oleh pemadaman listrik secara sepihak diantaranya menyebabkan barang-barang elektronik rusak.”katanya
Lanjutnya, duduk bersama jauh lebih baik untuk mencari solusi, bagaimana nantinya, kita bicarakan secara bersama sama, tidak ada yang sulit jika di lakukan secara bersama sama.
“Pemerintah Kota Batam maupun Provinsi untuk segera mencari solusi terbaik terkait pemadaman listrik tersebut, apabila Pemerintah Daerah (pemko batam maupun pemprov-red) tidak mau mengajak PT.Pln duduk bersama, maka saya atas nama institusi juga sudah menginstruksikan kepada komisi ii untuk memanggil PT.Pln, untuk duduk bersama membicarakan dan mencari solusi yang baik. sebab permasalahan yang sebenarnya hanya karena terjadinya perbedaan biaya produksi dengan harga jual kepada
konsumen,”ujar Nuryanto
Sementara itu, koordinator aliansi masyarakat peduli listrik (ampli), said Abdullah mengatakan pihaknya meminta PT. bright Pln Batam untuk menghentikan pemadaman bergilir yang sedang berlangsung saat ini.
“Kita minta hidupkan dulu listriknya, sambil kita mencari solusinya,”kata Said di Batam Centre, kamis (14/9/2017) saat dijumpai di kantor Pln Batam
kata Said, akibat pemadaman bergilir ini banyak efek buruknya, sehingga masyarakat menjadi resah. efeknya, antaralain dari sisi ekonomi hingga gangguan keamanan, motor
hilang, rumah terbakar, ukm terganggu, macam-macamlah yang terjadi ketika pemadaman bergilir.
“Ampli tidak bisa menerima pemadaman bergilir ini, sepanjang belum ada transparansi dari bright Pln Batam. harapan kita sih, sebenarnya itu dipublikasikan ke umum, kehadiran kami di kantor Pln Batam atas anjuran dari dinas esdm Provinsi untuk melihat laporan keuangan Pln Batam, tapi bukan untuk dibawa pulang,” kata Said.
(gus)