Mediakeprinews.com- BP Batam menggelar workshop Potensi dan Peluang Investasi di KPBPB Batam serta Implementasi Online Single Submission (OSS) di Grand Candi, Semarang, 1 November 2018. Kegiatan diikuti oleh 100 peserta dari kalangan 35 DPM PTSP (Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu) se Provinsi Jawa Tengah dan 1 DPM PTSP Provinsi Jawa Tengah, para pelaku usaha, asosiasi, dan instansi vertikal lainnya.
Kegiatan dibuka oleh Direktur PTSP BP Batam Ady Soegiharto yang juga bertindak sebagai pembicara. Dirinya mengatakan tujuan dari kegiatan roadshow workshop yang pada kesempatan kali ini digelar di Semarang Jawa tengah adalah memperkenalkan potensi investasi dan pariwisata Batam kepada seluruh stakeholders, DPM PTSP kabupaten/kota Batam tentang potensi investasi dan pariwisata Batam.
Batam sebagai teras Indonesia merupakan gerbang investasi dan pariwisata. Lokasinya yang begitu strategis berada di jalur lalu lintas perdagangan di Selat Malaka dan begitu dekat dengan negara Singapura dan Malaysia tentu perkembangan daerah Batam akan menjadi sentral efek dan role model bagi pengembangan industri di Indoneia pada umumnya.
Dengan optimis Ady mengatakan Hari ini adalah momentum bagi tumbuhnya sinergi ekonomi untuk kemajuan Indonesia. Pendekatan Investasi dan sinergi bagi kedua wilayah yang memiliki keunggulan seperti Batam dan Semarang akan menjadi nilai ekonomi baru bagi peningkatan ekonomi Indonesia.
“Pendekatan Investasi itu ada dua, pendekatan terhadap pasar atau pendekatan terhadap bahan baku, Industri yang eksisting di Jawa dengan sasaran pendekatan terhadap pangsa pasar, maka bisa kami tawarkan melakukan perluasan di Batam untuk pendekatan dari sisi bahan baku”, kata Ady dihadapan pelaku bisnis yang hadir.
Kalaborasi kedua wilayah ini dapat menjadi sinergi yang luar biasa untuk peningkatan investasi di kedua wilayah yang pada ujungnya akan menjadi sumber penguatan ekonomi Indonesia.
Ady menambahkan Batam juga disiapkan sebagai Hub Logistik Indonesia Zona Logistik Industri Cerdas dimana lokasi Bandara dan Pelabuhan serta kawasan industri berada pada zonasi yang sama atau berdekatan, sehingga akan memberi manfaat yang banyak bagi investor.
Disisi Pariwisata, Ady juga menambahkan bahwa promosi pariwisata Batam saat ini merupakan Lokomotif yang akan menjadi Gerbang pintu masuknya investasi dan perdagangan. Ia memaparkan beragam potensi tujuan pariwisata Batam dan rangkaian event mam made atau atraksi buatan yang digelar BP Batam untuk menarik wisatawan mancanegara.
Sementara itu, Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen hadir membuka acara yang berlangsung di Hotel Grand Candi menyampaikan bahwa workshop ini merupakan momentum baik bagi sektor investasi, perdagangan dan pariwisata untuk saling bersinergi antar daerah demi bangkitnya Indonesia pada umumnya.
Kedua wilayah baik Batam maupun Semarang Jawa Tengah merupakan daerah primadona investasi dan memiliki daya tariknya tersendiri yang unik dari sisi potensi geografis, tersedianya infrastruktur, kondusivitas wilayah, dan tenaga kerja terkualifikasi. Dari sisi pariwisata, Semarang memiliki Karimun Jawa dan Batam memiliki Wisata Bahari yang unggul sebagai daerah kepulauan.
Dari sisi perizinan, dirinya mengakui Batam memang lebih unggul dan lebih matang dalam penyelenggaraan perizinan investasi dan pengelolaan kawasan industri dengan kelebihannya sebagai daerah Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.
“Disinilah momentum awal dari sinergi untuk bersama-sama meningkatkan investasi sebanyak-banyaknya dan membuka lapangan pekerjaan seluasnya bagi kemakmuran rakyat, sinergi untuk Indonesia kita mulai dari sini Semarang dan Batam yang unggul” ungkap Wagub Jateng.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas BPM PTSP Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Ariwibowo, mengatakan bahwa kegiatan jemput bola yang dilakukan BP Batam ini patut dicontoh. Selain momentum untuk bersinergi dalam pendekatan investasi kegiatan ini menjadi momentum bagi wilayah Jawa Tengah ini untuk belajar terhadap konsep pelayanan perizinan investasi yang terselenggara di Batam serta konsep pengembangan kawasan industri yang sudah eksisting di Batam. Hal ini terlihat dari sudah adanya 26 kawasan industri dari berbagai jenis mulai dari induatri elektronik, smartphone hingga galangan kapal.
“Batam adalah kawasan yang unggul, Saya tahu betul kami memang kalah dengan matangnya pengembangan industri di Batam dan mekanisme perizinannya untuk menarik investor, kami harap dengan acara ini akan menjadi momentum pengembangan investasi bagi kedua wilayah dan ntuk Indonesia”, ungkap Prasetyo.
Kegiatan Workshop OSS ini menghadirkam narasumber dari BP Batam yang disampaikan oleh Direktur PTSP Ady Soegiharto dengan Tema Potensi Investasi dan Pariwisata Batam selanjutnya di sesi kedua diisi oleh Kepala Bidang Peningkatan Daya Saing Pelaku Usaha Logistik dan Tim OSS dari Kementerian Perekonomian Dyah Wahyu Purbandari dengan tema Mekanisme OSS.(hms)