Mediakeprinews.com- Sebagai tindak lanjut dari kegiatan Co-chairs Joint Working Group Batam, Bintan dan Karimun (BBK) di Singapura pada tanggal 10 Juli 2019 yang lalu, BP Batam yang diwakili oleh Dendi Gustinandar, Direktur Promosi dan Humas dan Nasrul Amri Latief, Direktur Badan Pengelola Pelabuhan Batam, kembali menghadiri pertemuan 7th Singapore-Indonesia Six Bilateral Economic Working Groups, Senior Officials’ Meeting (SOM) pada tanggal 17 Juli 2019 di Hotel Mandarin Orchard, Singapura.
Dalam pertemuan SOM yang dipimpin oleh Rizal Affandi Lukman, Deputi Menteri bidang Kerjasama Ekonomi Internasional dan Gabriel Lim, Sekretaris Jenderal Kementerian Industri dan Perdagangan, tersebut membahas mengenai 6 working group yang mencakup bidang BBK dan SEZ, Investasi, Tenaga Kerja, Perhubungan, Agribisnis dan Pariwisata.
Khusus terkait Batam, Senior Officials’ Meeting SOM membahas mengenai keberhasilan Batam dalam menarik Pegatron, perusahaan ke 2 terbesar didunia dalam manufaktur elektronik. Dengan demikian diharapkan dapat menjadi tren positif untuk menarik perusahaan-perusahaan suplier pendukung Pegatron untuk turut berinvestasi di Batam.
Dalam kesempatan tersebut, juga dibahas sekaligus ditawarkan kembali sejumlah proyek infrastruktur di Batam. Beberapa diantaranya adalah perkembangan infrastruktur untuk meningkatkan Logistik di Batu Ampar dengan fasilitas baru seperti Mobile Crane, Reach Stacker dan lainnya, serta juga menambah rute kapal Batam – Singapura.
Dengan beberapa peningkatan tersebut, diharapkan dapat menurunkan biaya logistik di Batam sebesar 50 % menjadi 350 SGD / 250 SGD. Pengembangan lainnya adalah Proyek Desalinasi yang akan selesai sekitar 2021 dengan produksi air bersih 250 l/dtk untuk kebutuhan industri di Batam.
Dendi Gustinandar sangat mengapresiasi kerjasama antara Indonesia dan Singapura ini yang juga sangat konsen terhadap pembahasan pengembangan Batam. Dendi juga mengemukakan adanya rencana kerjasama dengan Singapore Economic Development Board (EDB) untuk program magang logistik di Singapura, sehingga dapat lebih mengetahui biaya logistik dan prosesnya di Singapura, dan juga Vocational Training untuk beberapa pelatihan di Singapura guna mendukung kegiatan industri di Batam.
“Dengan demikian, kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan sinergitas yang positif antara Batam dan Singapura dalam berbagai bidang industri,” pungkas Dendi.**