Batam,Mediakeprinews.com-penduduk Kota Batam masuk dalam kategori pertumbuhan cukup tinggi.dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat tersebut akan menimbulkan dampak lingkungan seperti tingginya tingkat produksi air limbah domestik yang menjadi sumber pencemaran waduk. menyikapi hal itu, BP Batam akan membangun sistem intalasi pengolahan air limbah ( ipal)
Anggota 4/deputi bidang pengusahaan sarana lainnya, Robert m sianipar, didampingi kepala kantor air BP Batam, ir Binsar tambunan mengatakan bahwa limbah domestik yang dihasilkan masing masing rumah tangga sangat berpotensi untuk mencemari waduk atau dam yang merupakan satu satunya sumber air bersih di kawasan Batam.
“Melalui proses perembesan air yang terkontaminasi limbah tersebut dapat mengalir masuk kedalam waduk, sehingga akan mengurangi kualitas air bersih yang disalurkan kepada masyarakat dan industri. “ujar Robert dalam acara sosialisasi progres pengembangan sistem saluran pembuangan limbah di Kota Batam, di aula Hotel pih Batam Centre, selasa (15/8/17)
menurutnya, pembangunan ipal di Kota Batam sudah dimulai sejak tahun 1990, dengan kapasitas pengolahan air limbah domestik sebesar 2.850 m3/hari atau 33 liter/ detik.
” Mengingat jumlah penduduk Kota Batam yaang telah mencapai 1.2 juta jiwa serta dibarengi dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi, sebagai faktor pendorong BP Batam untuk membangun sarana infrastruktur sistim pengolahan limbah domestik yang menggunakan teknologi ramah lingkungan.”katanya
Pembangunan instalasi pengolahan air limbah domestik di kawasan Batam, yang meliputi wilayah Bengkong sadai dengan luas lahan seluas 7 hektar tersebut akan dimulai pembagunannya pada pertengahan 2017 ini dan akan beroperasi pada tahun 2019 mendatang.
Pembangunan ipal tersebut akan mengkoneksikan pipa dari 43 perumahan dari setiap rumah rumah dan dihubungkan dengan wwtp yang sudah diresmikan pembangunannya pada bulan april lalu di Bengkong sadai. dengan pemasangan pipa ini masyarakat tak perlu lagi memiliki savety tank, sebab limbah yang dihasilkan dari rumah rumah akan langsung dipompa masuk ke prnampungan yang disebut dengan wwtp.
“Pembangunan ipal ini berkapasitas 20.000 m3 /hari, dengan jaringan pipa sepanjang 114 km, akan menyambukan ke rumah tangga sebanyak 11.000 sambungan dan memiliki 5 unit stasiun pompa (pumping station)
Untuk itu, kata Robert”masyarakat diharapkan mendukung projek ini dimana projek tersebut dimaksudkan untuk mendukung Batam menjadi Kota hijau, selain itu, masyarakat bisa hidup sehat bila limbah yang dihasikan dapat diolah dengan lagi dengan baik.
dia mencontohkan salah satu dam yang telah terinveksi bakteri ikolife, sehingga dam tersebut saat ini tidak lagi dimanfaatkan sebagai sumber air bersih. saat ini BP Batam menghentikan pengambilan air baku dari dam Baloi karena terinfeksi bakteri ikolife.”terangnya
Keuntungan projek bagi masyarakat itu jelas, sesuai regulasi jelas, target pemerintah juga jelas sesuai rpjm tahun 2014- 2019. dimana seluruh air limbah harus di kelolah.
“jika masyarakat belum mengetahui projek ini, kita akan sosialisikan karena untuk kemaslahatan masyarakat Kota Batam.”tandasnya
Sementara itu, pembiayaan proyek ipal tersebut berasal dari Loan Korea dengan bunga sangat ringan yakni sekitar 0.7 persen.
Sedangkan biaya proyek ipal menelan biaya pembangunan sebesar $ 43 juta usd, sudah termasuk biaya soft loan dan ditambah biaya pendamping sebesar $ 5 juta usd,”terang robert m sianipar
dia menambahkan bahwa pembagunan ipal ini akan berkesinambungan. apabila projek ini selesai dan berhasil, maka pembangunan akan dilanjutkan di seluruh Kota Batam. “yang mana ada 7 zona yang harus dibangun, “tutupnya
(red)