Batam, MediaKepriNews.Com- Aliansi Mahasiswa Kota Batam turun ke jalan menggelar aksi demonstrasi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Batam, Kepulauan Riau, Kamis (08/09/2022).
Massa aksi menyampaikan penolakan terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Mahasiswa juga menolak kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM karena dinilai bukan solusi yang tepat.
Kemudian, mahasiswa juga menuntut pengawasan yang dilakukan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH-Migas) terhadap pendistribusian BBM yang dinilai tidak tepat sasaran. Dan terakhir, mahasiswa juga mendesak Presiden RI untuk menyelesaikan janjinya delapan tahun lalu terkait pelanggaran HAM.
Selain itu, mahasiswa juga menuntut pernyataan sikap dari lembaga DPRD Batam untuk menolak kenaikan harga BBM, jika DPRD Batam tidak menyatakan sikap hingga 5 (lima) hari ke depan, mahasiswa mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar lagi.
“Kami ingin DPRD mendukung atau merasakan keresahan kami, lebih tepatnya berpihak kepada kami, karena kita pilih mereka kan untuk mengurusi kita, jika DPRD masih ragu untuk membela rakyat maka kepada siapa lagi kami akan mengadu,” ucap Koordinator Umum Aliansi Mahasiswa Kota Batam, Taufik Hidayat saat diwawancarai usai demo.
Sementara itu Ketua DPRD Batam, Nuryanto mengatakan bahwa dirinya secara pribadi mendukung pergerakan mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM. Namun secara lembaga, dia mengatakan akan mendiskusikan hal tersebut dengan seluruh anggota DPRD untuk mencari keputusan yang bersifat collective collegia.
“Paling lambat hari Selasa kami akan memberikan jawaban kepada teman-teman mahasiswa,” ucap Nuryanto saat menemui massa aksi.
Liputan: Esron Hutagalung